Cara Budidaya Udang Galah
Baca Juga
Warta Tani - Udang Galah adalah salah satu hewan air tawar yang digolongkan dalam Filum Arthropoda (binatang dengan kaki beruas-ruas) yang termasuk dalam subfilum Crustacea (Binatang dengan kulit keras), Malascostra dan Ordo Decapoda (Binatang dengan kaki sepuluh.
Sampai saat ini ketersediaan Udang Galah di alam sudah mulai langka karena sejak tahun 1971 ada kenaikan nilai ekonomi dari udang galah disebabkan adanya permintaan ekspor yang menyebabkan kenaikan harga yang membuat banyak orang tergiur yang membuat adanya penangkapan dan perburuan besar besaran.
Selain faktor perburuan besar-besaran, kerusakan lingkungan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan habitat tempat hidup udang galah menjadi terganggu dan menjadi langka.
Sehingga pemerintahpun harus ikut turun tangan guna menjaga kelestarian dan menjaga produksi Udang galah dengan jalan budidaya serta pembuatan panti-panti pembenihan yang kemudian menggerakkan peran serta masyarakat untuk melakukan budidaya guna mendapatkan manfaat ekonomi.
Mengenal Udang Galah
Secara anatomi tubuh udang galah dapat dikenali dengan bentuknya dimana bagian kepala dan dada yang yang menyatu yang terdiri dari 6 ruas. Pada ruas pertama terdapat sepasang mata majemuk bertangkai dan bisa digerakkan Pada ruas kedua terdapat sungut seperti antena yang terdiri dari 3 ruas yang bercabang pada ujungnya yang berfungsi sebagai alat peraba. Pada ruas ketiga terdapat sungut kedua yang juga seperti antena. Pada ruas keempat, kelima dan keenam terdapat rahang, maksila I dan mksila II yang kesemuanya berfungsi sebagai alat untuk makan.
Pada bagian dada yang terdiri dari 8 ruas yaitu mulai dari ruas ke 7 sampai ke 9 berfungsi sebagai alat pemegang, perasa dan peraba serta ruas ke 10-14 masing-masing terdiri dari pasangan-pasangan kaki sebanyak 5 pasang.
Tanda-Tanda Pengenal Udang Galah
Yang membedakan Udang Galah dengan jenis udang lainnya adalah dengan melihat cucuk kepalanya. Udang galah memiliki bentuk kepala agak panjang, langsing dan agak membengkok dipangkalnya.
Cara Membedakan Udang Galah Jantan dan Betina
Untuk membudidayakan udang galah haruslah memiliki keahlian untuk membedakan antara udang galah jantan dan udang galah betina hal tersebut terkait untuk menghitung perbandingan jumlah ikan sesuai jenis kelamin dalam kolam budidaya.
Berikut ini beberapa tanda yang dapat digunakan untuk membedakan antara udang jantan dan udang betina:
Pada dasarnya, Udang galah dewasa adalah penghuni perairan air tawar, terutama sungai-sungai dan rawa-rawa yang berhubungan dengan laut. Karena udang galah dewasa yang sudah mendekati masa kawin akan bermigrasi mendekati muara sungai yang berair payau. Hal tersebut disebabkan karena benur udang galah yang baru menetas membutuhkan air payau untuk hidup selama 45 hari untuk bermetamorfosa sebnyak 11 kali.
Setelah itu, benur udang tidak membutuhkan air payau lagi sehingga akan berenang melawan arus untuk hidup di perairan air tawar.
Udang-udah kecil tersebut yang sudah berada di perairan air tawar akan berkembang menjadi udang galah dewasa membutuhkan makanan untuk berkembang biak seperti cacing, telur ikan, anak-anak efiton, serta sisa biji-bijian dan buah-buahan. Setelah 5-6 bulan, udang-udang tersebut sudah menjadi udang dewasa.
Karena bertambah besar karena berkembang, maka udang-udang tersebut membutuhkan kulit baru. Proses pergantian kulit biasanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit. Udang yang habis berganti kulit biasanya menjadi lemah karena kulit barunya masih lemah dan lembek sehingga mudah diserang udang lain. Kulit barunya akan kembali mengeras setelah 2-6 jam. Siklus pergantian kulit pada udang biasanya terjadi antara 20-40 hari sekali. Bagi udang yang msh dalam masa pertumbuhan biasanya pergantian kulit terjadi antara 5-10 hari sekali.
Membuat Kolam Budidaya udang Galah
untuk membudidayakan udang galah kita harus mengenal habitat hewan tersebut, setelah itu kita akan mengetahui bagaimana udang galah hidup sehingga bisa membuat kolam budidaya yang semirip mungkin dengan habitat aslinya agar bisa berkembang biak dengan maksimal.
Untuk membuat kolam yang tepat untuk membuat kolam budidaya udang galah adalah di dataran rendah hingga ketinggian 400m di atas permukaan laut dengan dataran yang sedikit miring sehingga pengeringan kolam sangat mudah dilakukan.
Jenis dasar kolam yang cocok untuk budidaya udang galah adalah jenis lumpur berpasir. Tanah jenis lumpur murni kurang cocok karena menyebabkan kadar asam yang rendah di malam hari serta akan menyulitkan saat panen. Jenis tanah berpasir murni juga tidak cocok karena tidak dapat menumbuhkan organisme dan tanaman air yang menjadi pakan alami udang galah.
Yang paling menentukan pada budidaya udang galah adalah air karena akan menyangkut hidup dan mati dari udang galah. Karena udang galah membutuhkan air khusus dengan kadar oksigen yang tinggi dan bebas pencemaran dengan suhu berkisar antara 28-31 derajat celsius.pH 6,5-8,5. Oksigen terlarut minimal adalah 4 ppm, diperlukan juga Ca minimal 52 ppm dan salinitas 0-5 ppt.
Selain itu udang galang menyukai jenis air yang tidak terlalu keruh dan dengan ketersediaan air yang mendukupi sepanjang tahun. Karena udang galah memerlukan air dengan kandungan oksigen yang tinggi, maka diperlukan kincir air atau peralatan lain yang bisa mensuplai oksigen.
Pemeliharaan
Sebelum menabur benih, disarankan untuk mengeringkan kolam antara 7-15 hari. Setelah dikeringkan sebaiknya kolam digenangi dan diberi pupuk kandang yang sudah matang untuk menumbuhkan organisme kecil yang akan menjadi makanan alami benih udang. Selain itu penambahan kapur tohor juga disarankan untuk mengurangi keasaman tanah. Kapur juga diperlukan udang galah saat berganti kulit. Karena udang galah tidak terlalu suka suhu tinggi, pemberian peneduh buatan maupun alami sangat diperlukan untuk menjaga kkestabilan suhu air kolam.
Setelah kolam selesai disiapkan dan sudah diisi air dengan ketinggian 20cm maka berarti benih sudah siap ditebar. Peneberan benih paling ideal dilakukan pada pagi hari dengan benih ukuran 2-5 cm dengan kepadatan ideal 20.000 ekor benih per Ha.
Selain dipelihara sebagai budidaya tunggal, udang galah juga bisa dipadukan dengan beberapa ikan lain seperti ikan tawes. Dengan memadukan dengan budidaya tawes, petani harus memasukkan benih udang terlebih dahulu baru diikuti dengan penebaran benih tawes 2 minggu - 2 bulan kemudian dengan kepadatan 10.000 ekor per hektar.
Kesehatan dan Keamanan
Saat penebaran benih kedalaman air yang 20 cm ditingkatkan seminggu kemudian dengan kedalaman mencapai 30 cm. kemudian selama masa pemeliharaan ketinggian air ideal adalah antara 40-60 cm. Selain itu selama pemeliharaan, pergantian air harus dilakukan secara teratur untuk menjaga kadar PH air dan untuk membuang sisa-sisa makanan dan kotoran yang larut dalam air yang terkadang meningkatkan kadar asam kolam.
Hama Udang Galah
Yang harus diperhatikan saat membudidayakan udang galah selain menjaga kesehatan kolam juga harus menjaga udang galah dari hama seperti ualr air, ketam, burung welingsang, ikan buas dan ikan liar.
Pemberian Makanan dan Nutrisi
Selain menyediakan pakan alami dalam kolam budidaya, untuk mendapatkan hasil yang maksimal kita harus memberi pakan dan nutrisi yang tepat agar perkembangan udang cepat dan sesuai dengan yang diharapkan. Masa pemberian pakan tambahan bagi udang galah bisa ditambahkan setelah masa pemeliharaan sekitar 3 bulan. Bisa berupa makanan yang diperoleh dari alam seperti dedak, bungkil, ampas, daging-dagingan, bekicot cincang, cacing tanah dan lain-lain.
Panen
Udang galah akan siap panen sekitar 5-6 bulan setelah penebaran bibit atau sesuai dengan ukuran yang dikehendaki pasar.
Terima kasih sudah mengunjungi blog yang sederhana ini. jika anda rasa sekelumit catatan ini bermanfaat silahkan share dan bagikan agar memberi manfaat bagi orang lain. jangan lupa berkunjung kembali untuk mendapatkan artikel-artikel menarik lainnya.
Sampai saat ini ketersediaan Udang Galah di alam sudah mulai langka karena sejak tahun 1971 ada kenaikan nilai ekonomi dari udang galah disebabkan adanya permintaan ekspor yang menyebabkan kenaikan harga yang membuat banyak orang tergiur yang membuat adanya penangkapan dan perburuan besar besaran.
Selain faktor perburuan besar-besaran, kerusakan lingkungan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan habitat tempat hidup udang galah menjadi terganggu dan menjadi langka.
Sehingga pemerintahpun harus ikut turun tangan guna menjaga kelestarian dan menjaga produksi Udang galah dengan jalan budidaya serta pembuatan panti-panti pembenihan yang kemudian menggerakkan peran serta masyarakat untuk melakukan budidaya guna mendapatkan manfaat ekonomi.
Mengenal Udang Galah
Secara anatomi tubuh udang galah dapat dikenali dengan bentuknya dimana bagian kepala dan dada yang yang menyatu yang terdiri dari 6 ruas. Pada ruas pertama terdapat sepasang mata majemuk bertangkai dan bisa digerakkan Pada ruas kedua terdapat sungut seperti antena yang terdiri dari 3 ruas yang bercabang pada ujungnya yang berfungsi sebagai alat peraba. Pada ruas ketiga terdapat sungut kedua yang juga seperti antena. Pada ruas keempat, kelima dan keenam terdapat rahang, maksila I dan mksila II yang kesemuanya berfungsi sebagai alat untuk makan.
Pada bagian dada yang terdiri dari 8 ruas yaitu mulai dari ruas ke 7 sampai ke 9 berfungsi sebagai alat pemegang, perasa dan peraba serta ruas ke 10-14 masing-masing terdiri dari pasangan-pasangan kaki sebanyak 5 pasang.
Tanda-Tanda Pengenal Udang Galah
Yang membedakan Udang Galah dengan jenis udang lainnya adalah dengan melihat cucuk kepalanya. Udang galah memiliki bentuk kepala agak panjang, langsing dan agak membengkok dipangkalnya.
Cara Membedakan Udang Galah Jantan dan Betina
Untuk membudidayakan udang galah haruslah memiliki keahlian untuk membedakan antara udang galah jantan dan udang galah betina hal tersebut terkait untuk menghitung perbandingan jumlah ikan sesuai jenis kelamin dalam kolam budidaya.
Berikut ini beberapa tanda yang dapat digunakan untuk membedakan antara udang jantan dan udang betina:
- Udang galah jantan biasanya lebih gesit
- Kaki jalan udang jantan yang bercapit biasanya lebih kecil dan pendek.
- Kepala Udang jantan tampak lebih besar
- Udang betina tampak lebih gemuk
Pada dasarnya, Udang galah dewasa adalah penghuni perairan air tawar, terutama sungai-sungai dan rawa-rawa yang berhubungan dengan laut. Karena udang galah dewasa yang sudah mendekati masa kawin akan bermigrasi mendekati muara sungai yang berair payau. Hal tersebut disebabkan karena benur udang galah yang baru menetas membutuhkan air payau untuk hidup selama 45 hari untuk bermetamorfosa sebnyak 11 kali.
Setelah itu, benur udang tidak membutuhkan air payau lagi sehingga akan berenang melawan arus untuk hidup di perairan air tawar.
Udang-udah kecil tersebut yang sudah berada di perairan air tawar akan berkembang menjadi udang galah dewasa membutuhkan makanan untuk berkembang biak seperti cacing, telur ikan, anak-anak efiton, serta sisa biji-bijian dan buah-buahan. Setelah 5-6 bulan, udang-udang tersebut sudah menjadi udang dewasa.
Karena bertambah besar karena berkembang, maka udang-udang tersebut membutuhkan kulit baru. Proses pergantian kulit biasanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit. Udang yang habis berganti kulit biasanya menjadi lemah karena kulit barunya masih lemah dan lembek sehingga mudah diserang udang lain. Kulit barunya akan kembali mengeras setelah 2-6 jam. Siklus pergantian kulit pada udang biasanya terjadi antara 20-40 hari sekali. Bagi udang yang msh dalam masa pertumbuhan biasanya pergantian kulit terjadi antara 5-10 hari sekali.
Membuat Kolam Budidaya udang Galah
untuk membudidayakan udang galah kita harus mengenal habitat hewan tersebut, setelah itu kita akan mengetahui bagaimana udang galah hidup sehingga bisa membuat kolam budidaya yang semirip mungkin dengan habitat aslinya agar bisa berkembang biak dengan maksimal.
Untuk membuat kolam yang tepat untuk membuat kolam budidaya udang galah adalah di dataran rendah hingga ketinggian 400m di atas permukaan laut dengan dataran yang sedikit miring sehingga pengeringan kolam sangat mudah dilakukan.
Jenis dasar kolam yang cocok untuk budidaya udang galah adalah jenis lumpur berpasir. Tanah jenis lumpur murni kurang cocok karena menyebabkan kadar asam yang rendah di malam hari serta akan menyulitkan saat panen. Jenis tanah berpasir murni juga tidak cocok karena tidak dapat menumbuhkan organisme dan tanaman air yang menjadi pakan alami udang galah.
Yang paling menentukan pada budidaya udang galah adalah air karena akan menyangkut hidup dan mati dari udang galah. Karena udang galah membutuhkan air khusus dengan kadar oksigen yang tinggi dan bebas pencemaran dengan suhu berkisar antara 28-31 derajat celsius.pH 6,5-8,5. Oksigen terlarut minimal adalah 4 ppm, diperlukan juga Ca minimal 52 ppm dan salinitas 0-5 ppt.
Selain itu udang galang menyukai jenis air yang tidak terlalu keruh dan dengan ketersediaan air yang mendukupi sepanjang tahun. Karena udang galah memerlukan air dengan kandungan oksigen yang tinggi, maka diperlukan kincir air atau peralatan lain yang bisa mensuplai oksigen.
Pemeliharaan
Sebelum menabur benih, disarankan untuk mengeringkan kolam antara 7-15 hari. Setelah dikeringkan sebaiknya kolam digenangi dan diberi pupuk kandang yang sudah matang untuk menumbuhkan organisme kecil yang akan menjadi makanan alami benih udang. Selain itu penambahan kapur tohor juga disarankan untuk mengurangi keasaman tanah. Kapur juga diperlukan udang galah saat berganti kulit. Karena udang galah tidak terlalu suka suhu tinggi, pemberian peneduh buatan maupun alami sangat diperlukan untuk menjaga kkestabilan suhu air kolam.
Setelah kolam selesai disiapkan dan sudah diisi air dengan ketinggian 20cm maka berarti benih sudah siap ditebar. Peneberan benih paling ideal dilakukan pada pagi hari dengan benih ukuran 2-5 cm dengan kepadatan ideal 20.000 ekor benih per Ha.
Selain dipelihara sebagai budidaya tunggal, udang galah juga bisa dipadukan dengan beberapa ikan lain seperti ikan tawes. Dengan memadukan dengan budidaya tawes, petani harus memasukkan benih udang terlebih dahulu baru diikuti dengan penebaran benih tawes 2 minggu - 2 bulan kemudian dengan kepadatan 10.000 ekor per hektar.
Kesehatan dan Keamanan
Saat penebaran benih kedalaman air yang 20 cm ditingkatkan seminggu kemudian dengan kedalaman mencapai 30 cm. kemudian selama masa pemeliharaan ketinggian air ideal adalah antara 40-60 cm. Selain itu selama pemeliharaan, pergantian air harus dilakukan secara teratur untuk menjaga kadar PH air dan untuk membuang sisa-sisa makanan dan kotoran yang larut dalam air yang terkadang meningkatkan kadar asam kolam.
Hama Udang Galah
Yang harus diperhatikan saat membudidayakan udang galah selain menjaga kesehatan kolam juga harus menjaga udang galah dari hama seperti ualr air, ketam, burung welingsang, ikan buas dan ikan liar.
Pemberian Makanan dan Nutrisi
Selain menyediakan pakan alami dalam kolam budidaya, untuk mendapatkan hasil yang maksimal kita harus memberi pakan dan nutrisi yang tepat agar perkembangan udang cepat dan sesuai dengan yang diharapkan. Masa pemberian pakan tambahan bagi udang galah bisa ditambahkan setelah masa pemeliharaan sekitar 3 bulan. Bisa berupa makanan yang diperoleh dari alam seperti dedak, bungkil, ampas, daging-dagingan, bekicot cincang, cacing tanah dan lain-lain.
Panen
Udang galah akan siap panen sekitar 5-6 bulan setelah penebaran bibit atau sesuai dengan ukuran yang dikehendaki pasar.
Terima kasih sudah mengunjungi blog yang sederhana ini. jika anda rasa sekelumit catatan ini bermanfaat silahkan share dan bagikan agar memberi manfaat bagi orang lain. jangan lupa berkunjung kembali untuk mendapatkan artikel-artikel menarik lainnya.
0 Response to "Cara Budidaya Udang Galah"
Post a Comment