-->

Mengetahui Cara Perkembangbiakan Semut Rangrang

Baca Juga

Warta Tani - Semut rangrang saat ini menjadi komoditas yang sangat diburu. Hal tersebut merupakan imbas dari moncernya industri burung berkicau yang menjadikan kroto atau telur rangrang sebagai makanan burung dengan gizi tinggi.

Karena ketersediaan semut rangrang di alam menjadi menipis, maka harga jual kroto menjadi semakin mahal yang menjadi peluang yang menggiurkan untuk mengembang biakkan rangrang penghasil kroto.
Di alam proses perkembangbiakan semut rangrang diawali dengan perkawinan antara calon ratu dengan pejantan. Setelah dikawini, calon ratu akan mencari tempat baru yan aman dan nyaman untuk bertelur dan membentuk koloni baru.

Proses Metamorfosis Semut Rangrang
Proses metamorfosis semut rangrang diawali dari telur-larva-pupa-semut hidup. Untuk proses metamorfosis rangrang terbagi menjadi dua jenis yaitu telur yang dihasilkan oleh sang ratu dan telur yang dihasilkan oleh semut pekerja.

Proses Metamorfosis Semut Rangrang dari telur yang dihasilkan oleh sang ratu membutuhkan waktu 16 hari untuk menjadi larva. Setelah menjadi larva butuh waktu 6 hari untuk berubah menjadi pupa dan 3 hari kemudian baru menjadi semut hidup.

Sedangkan proses metamorfosis telur yang dihasilkan oleh semut pekerja membutuhkan waktu 3 hari dari telur menjadi larva dan 6 hari waktu untuk berubah dari larva menjadi pupa yang 3 hari kemudian  akan berproses menjadi semut hidup.

Selain perbedaan dalam hal metamorfosis, telur yang dihasilkan dari ratu dengan yang dihasilkan oleh semut pekerja pun memiliki perbedaan  yang mencolok. Dari segi warna, telur yang dihasilkan oleh ratu cenderung berwarna kuning dan menggerombol sedangkan telur yang dihasilkan oleh rangrang pekerja warnanya cenderung putih dan menyebar.

Anda mungkin pernah mendengar istilah yang sering dipakai oleh para pecinta burung berkicau tentang 'kroto super'. Istilah kroto super sebenarnya adalah larva dari semut rangrang. Sedangkan yang disebut kroto biasa adalah telur rangrang yang sudah menjadi pupa.  Kroto super atau larva bagi para pecinta burung berkicau dihargai mahal. Alasanya karena disamping gizi yang terkandung didalamnya lebih tinggi dari kroto biasa, kroto super ternyata lebih awet dan membutuhkan waktu lebih lama untuk berubah menjadi semut hidup.
  • Habitat Semut Rangrang
Semut rangrang memiliki kriteria khusus untuk memilih tempat yang nantinya akan digunakan sebagai tempat hidup dan sarang. Ada banyak faktor yang mempengaruhi semut rangrang untuk memilih tempat hidup dan berkembangbiak antara lain: Suhu udara, kelembapan tanah, jenis pohon, ketersediaan makanan, musuh dan manusia.

Di Indonesia hampir seluruh wilayahnya bisa menjadi tempat untuk hidup dan berkembangbiak semut rangrang kecuali daerah pegunungan tinggi. Sebab suhu ideal semut rangrang untuk bisa hidup dan berkembangbiak adalah pada kisaran 18-30 derajat Celcius.

Sebagai sumber makanan biasanya semut rangrang menyukai bakteri pengurai yang banyak terdapat pada sampah daun. Jika keadaan tanah kering, secara tidak langsung rangrang akan kehilangan salah satu sumber makanan alaminya karena tidak ada daun yang diurai oleh bakteri.

Pohon yang disukai oleh rangrang untuk tumbuh dan berkembang adalah pohon yang memiliki daun  yang agak lebar, lentur dan memiliki banyak hama daun. Pohon jenis kebanyakan adalah pohon buah seperti sirsak, mangga, rambutan, nangka, jambu dan lain-lain.

Selain menyukai hidup di pohon buah, semut rangrang juga dapat ditemui dibeberapa pohon antara lain Mahoni, sono keling, mlinjo dan lain-lain. Banyaknya hama pada jenis pohon menjadi tempat yang ideal bagi semut rangrang untuk berkembangbiak. Musuh semut rangrang di alam adalah semut hitam, kadal, cicak, tokek dan kodok.
  • Cara Membuat Sarang
Seperti yang sudah disebutkan di atas tentang jenis pohon yang cocok untuk sarang dan tempat berkembang biak semut rangrang, semut rangrang juga memilih daun-daun muda sebagai sarang dengan alasan agar sarang yang sudah dibuat dapat bertahan lebih lama. Daun-daun muda tersebut direkatkan satu dengan yang lain dengan menggunakan serat-serat sutra yang mereka produksi sendiri dari larva-larva mereka.Cara membangun sarang yang dilakukan oleh semut rangrang juga tergolong unik, mereka bergotong royong dengan cara berpegangan antar kaki yang menjadikan mereka sambungan panjang seperti rantai sedangkan kaki-kaki yang lain mengambil serat sutra yang ada pada larva untuk dirajut merekatkan daun-daun tersebut.

Setelah sarang baru dirasa memadai, mereka akan bergotong royong memindahkan telur-telur dari sarang lama. Untuk menghindari gangguan dari predator termasuk manusia, semut rangrang kebanyakan membuat sarang di pucuk pohon yang tinggi.

0 Response to "Mengetahui Cara Perkembangbiakan Semut Rangrang"

Post a Comment