Resiko Mempercepat Pembuahan Pada Tanaman Tahunan

Baca Juga

Warta tani - Pada postingan sebelumnya kita sudah membahas tentang Cara agar tanaman cepat berbuah serta Faktor yang menyebabkannya. Pada postingan kali ini kita akan membahas resiko yang akan terjadi jika tanaman dipercepat pembuahannya.

Perlakuan untuk mempercepat pembuahan harus dilakukan dengan cermat dan tepat agar tidak berakibat fatal terhadap tanaman.  Dari berbagai pengalaman, perlakuan terhadap tanaman agar cepat berbuah memang selalu mengandung risiko.  Setiap per-  lakuan mengakibatkan risiko yang berbeda yang akan kami uraikan sebagai berikut:

1. Benih sambungan bisa m akibatkan tanaman tumbuh kerdil.  
2. Pada tanaman durian bekas sambungan akan menjadi pintu masuknya patogen penyebab penyakit seperti Phytophthora 
3. Bibit cangkokan menyebabkan perakaran tanaman tidak sekokoh bibit asal biji. 
4. Pelukaan kulit batang dan pencekikan potensial mengakibatkan tanaman meranggas bahkan bisa sampai mati.  
5. Pengairan dan pengeringan berlebihan bisa mengakibatkan stres berkepanjangan sehingga tanaman menjadi rusak.  
6. Pemupukan yang salah bisa mengakibatkan tanaman tidak mau berbuah atau justru hiperproduktif.
   *Penggunaan pupuk nitrogen(N)  yang berlebihan mengakibatkan tanaman tumbuh terlalu subur sehingga malah tidak mau berbuah.
   *Sebaliknya kelebihan pupuk fosfor(P)  akan mengakibatkan tanaman hiperproduktif hingga tahun berikutnya tidak mau berbuah,  atau justru stres berat,  kerdil,  dan kemudian mati.
7. Penggunaan hormon perangsang pembuahan juga berisiko merusak tanaman.  Contohnya,  manggis di Australia yang diberi perlakuan paklobutrazol,  ruas antardaunnya menjadi sangat pendek sehingga seperti akan membentuk kristata.  Tahun berikutnya tanaman tidak akan berbuah lagi.  Sementara itu,  penggunaan paklobutrazol terhadap durian di Thailand mengakibatkan tanaman menjadi merana.
8. Memacu tanaman agar cepat berbuah dan terus berproduksi setiap tahun juga mengakibatkan tanaman berumur lebih pendek.  Misalnya,  durian monthong yang mulai berbuah pada umur empat tahun dan terus berproduksi setiap tahun,  produktivitasnya akan menurun pada tahun ke-  15.  Tanaman ini harus segera diremajakan agar tidak terlanjur mati.  Pekebun durian monthong di Thailand mengakali hal ini dengan memotong batangnya.  Selanjutnya,  batang tanaman lama dengan perakaran yang sudah menyebar.  dimanfaatkan sebagai batang bawah dan disambung dengan batang atas baru.

Terimakasih telah berkunjung di blog kami yang masih sederhana, semoga artikel ini dapat memberi informasi yang sedang anda butuhkan. Silahkan bagikan jika anda anggap artikel ini bermanfaat sehingga bisa memberi manfaat pada orang lain.

Share this post