-->

Faktor- Faktor yang Menyebab kan Tanaman Cepat Berbuah.

Baca Juga

Warta Tani - Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi tanaman berbuah yang sudah masuk fase generatif untuk segera berbuah
  • Genetik 
Pekebun tradisional umumnya menyebut tanaman yang cepat berbuah dengan sebutan genjah. Contoh tanaman yang sudah populer di kalangan masyarakat sebagai tanaman genjah adalah kelapa, nangka dan duwet.

Tanaman kelapa biasa(kelapa dalam),  berbuah pada umur 8-10 tahun.  Sementara,  jenis kelapa genjah bisa berbuah pada umur 3-4 tahun.  Nangka biasa berbuah pada umur 5-6 tahun,  sementara nangka genjah bisa berbuah pada umur 1,5 tahun.  Nangka genjah dipopulerkan pada 1980-an sebagai nangka mini.  Duwet biasa yang buahnya berwarna merah kehitaman berbuah pada umur 5-6 tahun.  Sementara,  duwet genjah yang buahnya berwarna putih kehijauan akan berbuah pada umur 1,5 tahun Sifat genjah dari tanaman kelapa,  nangka,  dan duwet tersebut merupakan sifat genetik yang menetap.

Dalam dunia botani,  tanaman yang mempunyai sifat genetik yang sudah stabil disebut spesies atau varietas.  Tanaman genjah ini bisa diperbanyak dengan biji dan tetap akan berbuah lebih cepat sehingga tidak perlu diperbanyak dengan cara pencangkokan atau sambungan Meskipun diperbanyak dengan biji,  sifat tanaman yang meliputi bentuk,  ukuran,  warna kulit,  dan rasa daging buah,  tetap akan sama dengan induknya.

Tanaman buah varietas genjah umumnya diperoleh dari seleksi tanaman buah yang ada.  Selama ini, pemuliaan tanaman buah dengan cara penyilangan ataupun radiasi belum banyak dilakukan. Perbanyakan buah-  buahan tanaman keras pun masih lebih banyak dilakukan dengan biji,  setek, cangkokan,  okulasi dan grafting atau sambung pucuk.  Perbanyakan melalui teknik kultur jaringan, baru sebatas dilakukan pada tanaman semusim seperti stroberi.
  • Penyangkokan dan Penyambungan 
Masa berbuah tanaman keras yang bukan varietas genjah bisa dipercepat bila pekebun menanam bibit hasil cangkokan atau sambungan.  Cabang yang dicangkok biasanya sudah berukuran sebesar lengan orang dewasa dan tingginya sekitar dua meter.  Karenanya,  ketika ditanam di lahan,  benih cangkokan tersebut akan segera berbuah,  Namun,  tidak semua tanaman buah bisa dicangkok.  Contoh-  nya nangka,  belimbing,  durian,  dan avokad.  Untuk mengatasi nya,  pekebun membuat bibit sambungan.  Penyambungan bisa dilakukan dengan teknik susuan,  okulasi maupun grafting.  Dengan cara-cara ini,  tanaman buah bisa lebih cepat berproduksi meskipun secara genetik bukan golongan varietas genjah.
  • Pelukaan Batang 
Dari pengalaman pekebun diketahui bahwa bibit yang berasal dari cangkokan mau pun sambungan tidak akan segera berbuah jika teknik penanamannya tidak benar.  Pemilihan lokasi,  pemangkas-  an dan pemenuhan unsur hara merupakan faktor penting yang harus diperhatikan.  Secara tradisional,  pekebun sudah melakukan berbagai upaya agar tanaman buah di kebunnya segera berbuah Misalnya dengan membacok kulit batang hingga seluruh permuka-  an batang mengalami luka.

Pekebun lengkeng di Ambarawa mengerok kulit batang lengkeng supaya tanaman segera berbuah. Pola perlakuan demikianlah yang kemudian dikembangkan menjadi teknik pencincinan atau ringing,  yakni pengelupasan kulit batang dan pencekikan. Pengetahuan tentang cara-cara membuahkan tanaman buah seperti itu umumnya diperoleh pekebun tradisional secara turun- temurun dari orangtua.  Mereka tidak akan pernah bisa menjelaskan,  mengapa tanaman yang malas berbuah harus dibacok-  bacok kulit batangnya.  Penjelasan yang diberikan oleh para petani biasanya merupakan "personifikasi" tanaman.  Misalnya,  dengan dibacok bacok seluruh kulit batangnya,  tanaman itu merasa ketakutan karena mengira dirinya akan ditebang.  Agar manusia tidak jadi menebangnya, maka ia pun segera berbuah.
  • Penyinaran dan Pengairan 
Bila tanaman lengkeng ternaungi tanaman lain,  misalnya oleh albasia atau bambu,  tanaman penaung tersebut harus segera ditebang.  Setelah tanaman lengkeng menerima sinar matahari penuh,  maka tahun berikutnya akan segera berbuah.

Selain itu,  pekebun jeruk keprok dan siam mengairi tanaman yang kekeringan pada puncak musim kemarau,  yakni bulan Agustus-September.  Biasanya dua minggu kemudian tanaman jeruk tersebut akan berbunga serentak.  Sementara itu,  tanaman manggis bisa dipercepat masa berbuahnya meski tanpa bibit sambungan ataupun pelukaan.  Di alam aslinya,  manggis mulai berbuah pada umur di atas 10 tahun.  Namun,  bila dilakukan budidaya secara intensif dengan memerhatikan pemupukan dan pengairan,  manggis umur lima tahun sudah mau berbuah.

Tanaman manggis yang berasal dari bibit sambungan(okulasi dan grafting)  memang sudah mau berbuah pada umur tiga tahun,  tetapi tanaman akan kerdil.  Pada umur 10 tahun,  manggis yang berasal dari biji sudah tumbuh rimbun setinggi 10 m.  Sementara itu,  pada umur yang sama tanaman manggis hasil sambungan baru mencapai tinggi 3 m. Tingkat pertumbuhan yang berbeda ini akan berpengaruh terhadap produksi buah.
  • Perompesan Daun 
Di kawasan tropis seperti Indonesia,  para pekebun apel dan anggur melakukan perompesan(pembuangan seluruh daun)  supaya tanaman mau berbuah. Teknik ini dilakukan karena di negara asalnya,  anggur dan apel mengalami kerontokan daun pada musim gugur.  Pada musim semi tanaman akan segera bertunas.  Tunas pertama berupa kuncup bunga,  kemudian keluar tunas daun.  Bila anggur dan apel tropis tidak dirompes daunnya,  selamanya tidak akan pernah mau berbuah.

Terimakasih telah berkunjung di blog kami yang masih sederhana, semoga artikel ini dapat memberi informasi yang sedang anda butuhkan. Silahkan bagikan jika anda anggap artikel ini bermanfaat sehingga bisa memberi manfaat pada orang lain.

0 Response to "Faktor- Faktor yang Menyebab kan Tanaman Cepat Berbuah. "

Post a Comment