Cara menyimpan Buah dan sayuran Agar Lebih Tahan Lama
Baca Juga
Warta Tani - Buah dan sayuran merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Selain digemari masyarakat untuk dikonsumsi karena memiliki nilai gizi yang sangat tinggi, buah dan sayuran merupakan salah satu agrobisnis yang menjadi primadona bagi para petani mengingat nilai ekonomi yang bisa diperoleh.
Sayangnya, nilai ekonomi yang tinggi tersebut juga dibayangi dengan resiko yang cukup tinggi dikarenakan umur simpan dan daya tahan komuditas buah dan sayuran yang terbatas dikarenakan mudah busuk. Sehingga butuh penanganan khusus dan usaha ekstra untuk bisa mendistribusikan buah dan sayuran ke tangan konsumen agar bisa diterima dengan kondisi yang sangat baik dan segar.
Namun, akhir akhir ini Balai Besar Litbang Pasca Panen Pertanian melakukan inovasi untuk memperpanjang umur simpan buah dan sayuran dengan memperkenalkan teknologi pertanian yang memanfaatkan Nano Zeolit sebagai bahan kemasan buah dan sayur agar memiliki daya tahan lebih lama. Teknologi penggunaan Nano Zeolit tersebut merupakan hasil riset yang di lakukan oleh Balai Besar Litbang Pasca Panen Pertanian yang memanfaatkan senyawa nano zeolit yang digunakan dalam kemasan berhasil memperpanjang umur simpan buah pisang hingga 30 hari, Buah salak bisa bertahan 40 hari dan cabe merah mampu disimpan sampai 30 hari pada suhu 12-14 derajat Celcius.
Cara Kerja Nano Zeolit
Senyawa Zeolit memang sudah lama diketahui mampu secara efektif menyerap gas etilen dibanding dengan senyawa lain. Gas etilen sendiri dikeluarkan oleh buah dan sayur dalam proses pematangan. Gas ini sekaligus juga akan mempercepat proses pematangan buah lainnya. Jadi, lingkungan yang penuh dengan etilen akan mempercepat proses pematangan buah. Dengan inovasi Nanoteknologi memungkinkan zeolit dibuat dalam bentuk kemasan serta kemampuan penyerapan etilen oleh nano zeolit bisa ditingkatkan beberapa kali lipat. Sehingga nano zeolit diyakini lebih efesien dibanding dengan zat penyerap etilen lain yang ada di pasaran saat ini.
Dengan Teknologi Nano zeolit diperkirakan cukup murah untuk diproduksi secara masal. Karena bahan dasarnya, yaitu zeolit banyak ditemukan di Indonesia. Saat artikel ini dibuat, harga zeolit hanya berikisar 500 rupiah per kilogram. Yang menjadi keunggulan teknologi ini adalah Efesiensi penggunaan Nano zeolit ini karena partikel zeolit berbentuk partikel yang berukuran sangat kecil. Ukuran partikel kecil membuat luas permukaan zeolit semakin besar. Sehingga area persentuhan zeolit dengan gas etilen semakin luas yang pada akhirnya bisa menyerap etilen dengan lebih cepat dan lebih banyak.
Dengan inovasi teknologi pertanian yang mampu memperlama masa simpan buah dan sayur ini diharapkan dapat mengatasi kendala yang selalu menghantui para petani terutama yang memproduksi sayur dan buah terkait masa simpan yang sering menimbulkan kerugian paling besar.
Terimakasih telah berkunjung di blog kami yang masih sederhana, semoga artikel ini dapat memberi informasi yang sedang anda butuhkan. Silahkan bagikan jika anda anggap artikel ini bermanfaat sehingga bisa memberi manfaat pada orang lain.
Sayangnya, nilai ekonomi yang tinggi tersebut juga dibayangi dengan resiko yang cukup tinggi dikarenakan umur simpan dan daya tahan komuditas buah dan sayuran yang terbatas dikarenakan mudah busuk. Sehingga butuh penanganan khusus dan usaha ekstra untuk bisa mendistribusikan buah dan sayuran ke tangan konsumen agar bisa diterima dengan kondisi yang sangat baik dan segar.
Namun, akhir akhir ini Balai Besar Litbang Pasca Panen Pertanian melakukan inovasi untuk memperpanjang umur simpan buah dan sayuran dengan memperkenalkan teknologi pertanian yang memanfaatkan Nano Zeolit sebagai bahan kemasan buah dan sayur agar memiliki daya tahan lebih lama. Teknologi penggunaan Nano Zeolit tersebut merupakan hasil riset yang di lakukan oleh Balai Besar Litbang Pasca Panen Pertanian yang memanfaatkan senyawa nano zeolit yang digunakan dalam kemasan berhasil memperpanjang umur simpan buah pisang hingga 30 hari, Buah salak bisa bertahan 40 hari dan cabe merah mampu disimpan sampai 30 hari pada suhu 12-14 derajat Celcius.
Cara Kerja Nano Zeolit
Senyawa Zeolit memang sudah lama diketahui mampu secara efektif menyerap gas etilen dibanding dengan senyawa lain. Gas etilen sendiri dikeluarkan oleh buah dan sayur dalam proses pematangan. Gas ini sekaligus juga akan mempercepat proses pematangan buah lainnya. Jadi, lingkungan yang penuh dengan etilen akan mempercepat proses pematangan buah. Dengan inovasi Nanoteknologi memungkinkan zeolit dibuat dalam bentuk kemasan serta kemampuan penyerapan etilen oleh nano zeolit bisa ditingkatkan beberapa kali lipat. Sehingga nano zeolit diyakini lebih efesien dibanding dengan zat penyerap etilen lain yang ada di pasaran saat ini.
Dengan Teknologi Nano zeolit diperkirakan cukup murah untuk diproduksi secara masal. Karena bahan dasarnya, yaitu zeolit banyak ditemukan di Indonesia. Saat artikel ini dibuat, harga zeolit hanya berikisar 500 rupiah per kilogram. Yang menjadi keunggulan teknologi ini adalah Efesiensi penggunaan Nano zeolit ini karena partikel zeolit berbentuk partikel yang berukuran sangat kecil. Ukuran partikel kecil membuat luas permukaan zeolit semakin besar. Sehingga area persentuhan zeolit dengan gas etilen semakin luas yang pada akhirnya bisa menyerap etilen dengan lebih cepat dan lebih banyak.
Dengan inovasi teknologi pertanian yang mampu memperlama masa simpan buah dan sayur ini diharapkan dapat mengatasi kendala yang selalu menghantui para petani terutama yang memproduksi sayur dan buah terkait masa simpan yang sering menimbulkan kerugian paling besar.
Terimakasih telah berkunjung di blog kami yang masih sederhana, semoga artikel ini dapat memberi informasi yang sedang anda butuhkan. Silahkan bagikan jika anda anggap artikel ini bermanfaat sehingga bisa memberi manfaat pada orang lain.
0 Response to "Cara menyimpan Buah dan sayuran Agar Lebih Tahan Lama"
Post a Comment